Sinopsis KKN di Desa Penari, Adaptasi Kisah Viral Internet

KKN di Desa Penari sudah rilis pada tanggal 30 April 2022 kemarin, sebenarnya film ini mulanya dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 19 Maret 2020 dan 24 Februari, tapi keduanya dibatalkan sebab pandemi COVID-19.
Film KKN di Desa Penari disutradarai oleh Awi Suryadi, cerita film ini diadaptasi dari kisah viral oleh SimpleMan, kemudian skenarionya ditulis oleh Lele Lala dengan Gerald Mamahit
Berikut sinopsis film KKN di Desa Penari yang diproduksi MD Pictures beserta resensi singkatnya.
Sinopsis Film KKN di Desa Penari
Menceritakan tentang enam mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di desa terpencil. Keenam mahasiswa itu tidak menyangka jika desa yang mereka pilih bukanlah desa biasa.
Sang Kepala Desa sudah mengingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang, sebuah gapura yang menuju ‘Tapak Tilas’. Tempat misterius itu mungkin ada kaitannya dengan sosok penari cantik yang mulai mengganggu kedua mahasiswa.
Satu persatu dari mereka mulai merasakan keanehan dan salah satunya berubah sikap. Program KKN mereka berantakan, mungkin penghuni gaib di sana tidak menyukai kehadiran mereka.
Akhirnya mereka menemukan fakta bahwa salah satu dari mereka ada yang melanggar aturan paling fatal. Mereka pun meminta bantuan kepada dukun terdekat, namun sudah terlambat dan sudah dipastikan tidak ada yang keluar dengan selamat dari desa yang disebut Desa Penari itu.
Baca Juga: Daftar Film Indonesia Terbaru 2022 yang Sudah Tayang!
Informasi Lainnya
Genre | Horor |
Pertama Rilis | 30 April 2022 |
Sutradara | Awi Suryadi |
Rating | 5,5/10 |
Durasi | 2 Jam 1 Menit |
Pemeran | Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, dan lainnya |
Resensi singkat KKN di Desa Penari
Karakter-karakter dalam film ini hebat dalam berakting seperti tidak sedang berakting, namun unsur horor terasa mengecewakan.
Terlebih banyak dialog berbahasa Jawa yang tidak pas dengan subtitle bahasa Indonesia, sehingga penonton yang tak tahu bahasa tersebut pasti akan kesulitan memahami film.
Meski begitu, sinematografi yang disajikan cukup apik sehingga nyaman untuk menontonnya.