Sinopsis Film Beyond the Reach (2014), Orang Kaya Kejam!

Posbaru – Adalah film yang ditulis oleh Stephen Susco berdasarkan novel “Deathwatch” tahun 1972 karya Robb White. Adapun sinopsis film Beyond the Reach (2014) adalah sebagai berikut.
Sinopsis Film Beyond the Reach (2014)
Film Beyond the Reach menceritakan tentang Ben, seorang pelacak berpengalaman yang diminta oleh Sherrif lokal untuk memandu Madec memburu domba bighorn yang terancam punah.
Madec sendiri adalah pengusaha kejam dan sombong yang dapat melakukan segalanya dengan uang.
Meski begitu, Ben yang tidak tahu apa-apa meminta Madec untuk memperlihatkan izin berburunya. Namun Madec malah menawarkannya uang.
Karena sangat membutuhkannya, Ben pun menerima uang tersebut. Namun ketika pergi untuk berburu, Madec yang ceroboh malah tidak sengaja menembak Charlie yang juga teman dari Ben.
Kejadian tersebut membuat Ben ingin melaporkannya sebagai kecelakaan, tapi Madec malah memberinya kesepakatan lain.
Dengan menawarkan Ben pekerjaan dengan gaji USD 300 ribu per tahun sekaligus menyekolahkannya ke Universitas.
Walaupun demikian Ben tetap berusaha untuk melaporkannya diam-diam, hingga suatu ketika Ia dipergoki oleh Madec.
Yang mana hal itu membuatnya harus merasakan kesadisan sebenarnya dari Madec, sebab Ia mengancam Ben dengan pistol untuk membuka seluruh pakaiannya. Serta memaksa Ben untuk berjalan di tengah-tengah gurun hingga mati dehidrasi.
Lalu apakah Ben akan selamat dengan kemampuan survivalnya yang tinggi?.
Baca Juga: Daftar Film Horor Terbaru Korea Selatan!
Informasi Lainnya
Genre | Thriller |
Pertama Rilis | 6 September 2014 |
Sutradara | Jean-Baptiste Léonetti |
Rating | 5,6/10 (IMDb) |
Durasi | 1 Jam 31 Menit |
Pemeran | Michael Douglas, Jeremy Irvine, Martin Palmer(uncredited) dan lainnya |
Review Singkat Film
Sebenarnya saya terkejut dengan aksi yang dilakukan Madec, karena pada awal film saya tidak terlalu mendapatkan hal yang begitu menakjubkan.
Namun dari pertengahan hingga akhir barulah jati diri film ini muncul, bahkan jalan ceritanya pun sulit untuk ditebak sedari awal.
Walaupun begitu, banyak aspek dari bagian kedua film tampaknya kehilangan koherensi, perjalanan dan ketegangan, dan lanskap gurun emas menjadikannya perjalanan visual berharga.