Budaya

Sejarah Suku Tidung

Posbaru – Suku Tidung adalah suku yang berasal dari Kalimantan Utara, selain di Indonesia Suku Tidung juga berada di Malaysia. Pada awalnya suku ini disebut dengan Kerajaan Tidung namun semenjak kedatangan Belanda akhirnya menghilang akibat dari politik adu domba.

Suku Tidung pernah ramai diperbincangkan sebab berada dalam Uang pecahan Rp75.00 untuk memperingati Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia.

Menurut beberapa sumber, Suku Tidung merupakan sub suku dari Suku Dayak Murut yang merupakan salah satu suku terbesar yang ada di Kalimantan Timur dan Utara.

Diperkirakan mereka berpindah melewati sungai Sesayap atau Malinau ke daerah hilir pada 100 tahun yang lalu.

Walaupun Suku Tidung merupakan sub suku dari Suku Dayak namun mereka tidak mengenal legenda atau pun mitos moyangnya seperti kebanyakan masyarakat Suku Dayak, hal tersebut disebabkan karena banyak cerita tutur yang sudah terputus.

Suku Tidung juga dikenal sebagai Suku Dayak yang sudah beragama Islam dan kebanyakan dari mereka tidak mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari Suku Dayak namun merupakan bagian dari Tidung Ulun Pagun (Tidung Beragama Islam).

Oleh sebab itu, Mayoritas masyarakat Suku Tidung menganut agama Islam dan kebanyakan bermukim di wilayah pesisir.

Meski begitu, masih terdapat tradisi masyarakat Suku Tidung yang menjadi bukti hubungan kekerabatan mereka dengan Suku Dayak.

Mereka juga terkenal akan pergerakannya yang sangat dinamis dimana Suku Tidung pindah dari pedalaman Kalimantan ke Kabupaten Tanah Tidung sampai ke Malaysia, Malinau, Tarakan, dan Berau.

Pergerakannya yang dinamis membuat Suku ini mendapat banyak pengaruh budaya terutama dari para pelaut dan pedagang Muslim. Hal tersebut jugalah yang salah satu pengaruh mayoritas masyarakat Suku Tidung menganut Agama Islam.

Back to top button